Sabtu (1/11), bertempat di Omah Jawi, Kaliurang, Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Gallusia Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada mengadakan Pendidikan Dasar Jurnalistik (lastar). Latsar ini merupakan salah satu rangkaian dari penerimaan anggota baru BPPM Gallusia. “Iya, latsar ini merupakan tahap awal calon anggota baru untuk diperkenalkan dengan jurnalistik dasar”, ungkap Iqri Puspa Yuanda selaku Pimpinan Umum BPPM Gallusia 2014.
Pelatihan dasar Jurnalistik ini BPPM Gallusia mengundang Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa Teknik (LPMT) Fenomena Universitas Negeri Yogyakarta 2014 yaitu Nanang Yuniantoro untuk memberikan materi mengenai jurnalistik dasar. “Pada awalnya saya dihubungi langsung oleh mbak Iqri untuk mengisi diksar jurnalistik, dan saya mengiyakan karena berbagi ilmu adalah kewajiban setiap insan”, ujar Nanang Yuniantoro.
Nanang menjelaskan bahwa materi yang disampaikan ialah pengertian jurnalistik secara harfiah, dasar-dasar yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis seperti pengetahuan dasar mengenai istilah-istilah dalam jurnalisti, kemudian skill seperti teknik reportase, teknik edit, dan teknik layout, kemudian sembilan elemen jurnalistik dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel yang harus dipahami oleh seorang jurnalis, selain itu memberikan fungsi dan peran pers mahasiswa yang sebagai media alternatif, fungsi kontrol, media informasi, pendidikan, dan hiburan. Dijelaskan juga secara singkat mengenai UU Pers No. 40 tahun 1999 dimana ada beberapa hal yang perlu dipahami jurnalis seperti hak tolak, hak jawab, hak koreksi, dan kewajiban koreksi. Sempat disinggung juga mengenai kode etik wartawan Indonesia, kode etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan kode etik Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).
Latsar sendiri dihadiri oleh 16 calon anggota baru BPPM Gallusia, ada beberapa alasan kenapa mereka memilih BPPM Gallusia sebagai organisasi mereka. “Saya ingin belajar menulis dengan baik”, ungkap salah satu peserta latsar. Iqri berharap dengan adanya latsar ini calon anggota baru BPPM Gallusia mampu belajar ilmu jurnalistik dasar yang akan digunakan sebagai tumpuan awal dalam berorganisasinya, kemudian mampu mengetahui bagaimana suasana lembaga pers di luar BPPM Gallusia. Dalam sesi terakhir Nanang mengatakan kepada peserta latsar bahwa sangat bangga ketika mahasiswa baru memilih mendaftarkan diri di lembaga pers daripada eksekutif ataupun legislatif karena pers mahasiswa punya kekuatan yang luar biasa. [Intan]