Minggu (9/9) – puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi demonstrasi di Tugu Pal Putih Yogyakarta. Hal ini dilatarbelakangi melemahnya nilai kurs Rupiah dari hari ke hari. Hingga berita ini diterbitkan, kurs Rupiah berada di angka 14.820 per USD. Aksi ini diikuti oleh beberapa elemen, diantaranya BEM UNY, BEM Stikes Surya Global, dan BEM Institut Pertanian Yogyakarta. Aksi ini diinisiasi oleh BEM seluruh DIY dalam pertemuan BEM seluruh Indonesia. “aksi ini tercetus ketika temu kolaborasi BEM seluruh Indonesia yang mana UNY menjadi tuan rumahnya dan kami mendeklarasikan bahwa kita harus ada aksi tentang melemahnya rupiah, yang di inisiasi terlebih dahulu oleh BEM seluruh DIY,” ujar Rosyid Shidiq Hidayatulloh selaku koordinator umum.
Sohib Ansori selaku koordinator lapangan mengungkapkan bahwa dalam aksi tersebut BEM SI mendesak pemerintah untuk mengelola perekonomian nasional sebaik mungkin. “Kami mendesak pemerintah untuk senantiasa mengembalikan kedaulatan ekonomi, mendesak pemerintahan mengelola kembali sebaik-baiknya perekonomian Indonesia” ujar Sohib Ansori sebagai koordinator lapangan.
Dalam rilis yang diterbitkan, ada empat hal utama yng menjadi tuntutan dalam aksi tersebut, pertama mendesak pemerintah melakukan pendalaman pasar dengan mendorong lebih banyak sumber pemberdaayaan dari investor lokal demi menekan pembiayaan dari eksternal. Kedua mendesak pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor tidak hanya dari kuantitas tapi juga kualitas sehingga barang ekspor memiliki nilai tambah. Ketiga mendesak pemerintah ntuk melakukan pengelolaan impor. Dan yang terakhir pemerintah harus melakukan penilaian kembali atas prioritas insfrastruktur yang sedang dikebut, mengingat tingginya nilai proyek tersebut.
Sohib Ansori mengatakan bahwa aksi ini merupakan pemanasan, pencerdasan masyarakat, serta perluasan keresahan yang nantinya akan dimobilisasi kembali oleh BEM SI DIY-Jateng kepada BEM SI nasional. Ia juga mengungkapkan bahwa aka nada aksi lanjutan yang lebih besar pada Oktober mendatang dalam rangka memperingati empat tahun kinerja Jokowi-JK. Aksi ini sempat tidak diizinkan oleh pihak kepolisian karena padatnya lalu lintas pada jam tersebut. “Namun akhirnya kami menyampaikan kepada Kapolda, akhirnya pihak Polresta ikut mengamankan kami,” tutup Rosyid. [Willy]