Photo by iluminen
Meniduri Memori
Oleh: Senjafiqa
Malam ini puisiku berpindah tuan pada senyummu, pada kenangmu yang sesekali masih ingin menyetubuhi masa lalu.
Maka pada tiap bait puisiku, aku mengecup kerlingan tatapmu tak tahu malu, tak kenal waktu.
Bertubi-tubi, tak henti hingga kau hilang kendali atas dirimu sendiri.
Diksiku berdesir, samar terdengar desah rindumu mengeluh aduh.
Sesaat jeda napasmu menanggalkan luka, menelanjangi takdir, mengajaknya menari hingga kau terlelap di atas pusara lupa.
Beristirahatlah sejenak, hatimu berhak diselimuti bahagia.
Dan aku, biar menjadi kelambu bagi ketakutan-ketakutanmu yang benalu.
Yk, 5 Mei 2019
0 Responses