Senin (07/10), Audensi bersama Rektor dihelat di Gedung Layanan Akademik lantai 4 Kampus Wates UNY. Audiensi ini dihadiri oleh pejabat UNY meliputi Dekan serta Wakil Dekan setiap Fakultas dan jajaran Kepala Biro UNY. Acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini lebih banyak berkutat pada narasi pencapaian yang telah diraih serta perencaan Kampus Wates tahun 2020.
Sutrisna Wibawa dalam pembukaannya menyebut bahwa audiensi ini ditujukan agar segala program yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tepat sasaran. Selain itu, dia menambahkan bahwa diadakannya acara audiensi guna menyerap segala aspirasi mahasiswa.
“Saya ingin mendengar berbagai hal, karena kadang-kadang ada pekerjaan yang tidak tuntas dan akhirnya saling melempar,” ucap Sutrisna.
Lebih lanjut, Sutrisna menerangkan alasan UNY membuka Sekolah Vokasi yang dituding oleh banyak mahasiswa sangat prematur. Menurutnya, pembukaan Sekolah Vokasi yang berada di Wates tidak secara tiba-tiba karena telah melalui tahap perencanaan sejak 2 tahun silam. Pembukaan sekolah vokasi juga baginya untuk menjawab tuntutan zaman, dimana dengan adanya sekolah vokasional diharapkan dapat menciptakan ahli di setiap bidangnya.
“Perencaan untuk kampus Wates sudah lama, sejak dua tahun silam. Pembukaan Sekolah Vokasi untuk menjawab tuntutan zaman dan kita dapat menciptakan ahli disetiap bidangnya,” ungkap Sutrisna
Baca juga: Siapa Bilang KPK Dilemahkan
Mahasiswa D4 menyikapi pernyataan sesumbar Rektor
Novarida, mahasiswa D4 Teknik Sipil mengungkapkan hal berbeda. Hal tersebut tercermin dari setidaknya delapan pernyataan yang ditujukan kepada Sutrisna Wibawa. Menurutnya, biaya yang cukup besar dikeluarkan untuk pembayaran UPPA tidak sebanding dengan fasilitas dan layanan yang UNY berikan. Sorotan tajam pun dia tujukan untuk bus shuttle yang melayani mahasiswa, karena dari pengalamannya sering terjadi kesalahpahaman antara supir, satpam, dan mahasiswa yang menyebabkan waktu keberangkatan menjadi molor.
Selain itu, dia pun mempertanyakan mengapa kegiatan kuliah tidak dilaksanakan di Kampus Pusat, karena menurut pertimbangannya, dengan kuliah hanya dua hari di Kampus Wates yakni Senin dan Kamis membuat kegiatan perkuliahan terasa tidak efisien.
Menjawab pertanyaan Novarida, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FT UNY, Moh. Khairudin, menegaskan bahwa penjadwalan proses pembelajaran tersebut dilakukan guna tidak terjadi tabrakan antar mata kuliah. Dia juga menyebutkan bahwa hal tersebut telah melalui tahap diskusi sebelumnya dengan pihak jurusan dan diapun mengatakan, khusus untuk mata kuliah Gambar Teknik dalam kurun waktu dua minggu akan dapat dilaksanakan di kampus Wates.
Baca juga: Dua Aksi Berbeda Secara Bersamaan Serukan Berbagai Tuntutan
“Terkait dengan pembelajaran di FT, dari awal memang kita sudah susun dengan pihak jurusan agar tidak terjadi tabrakan. Dan mungkin dalam dua minggu (mata kuliah) Gambar Teknik bisa dilakukan di (Kampus) Wates,” ungkap Khairudin
Reaksi BEM KM UNY
Melalui Jody Rahmanto, BEM KM UNY mempertanyakan arah dari forum audiensi bersama Rektor ini. Menurutnya, pihak birokrasi terlalu banyak perencanaan namun nihil hasilnya. Jody pun meminta diakhir acara agar rektor UNY mau menandatangani kesepakatan yang jadi tuntutan yakni mahasiswa fakultas teknik agar dipindahkan kegiatan perkuliahan sepenuhnya di kampus pusat.
Namun sebelum kesepakatan selanjutnya disebutkan, Sutrisna buru-buru menjawab bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan dan dia menolak hal tersebut.
Baca juga: Nailendra: #GejayanMemanggil2 Bersama Rakyat
“Sudah saya menolak ajuan tersebut, saya tidak setuju itu tidak mungkin,” tutup Sutrisna. (Teguh)
1 Response
Bilang aja uny kekurangan kelas di pusat