Buah “Seruan Konsolidasi Mahasiswa UNY” Menyikapi Berbagai Isu Terkini

“Seruan Konsolidasi Mahasiswa UNY” yang semula diwacanakan pada tanggal 27 Januari 2022 silam, akhirnya terlaksana -setelah tertunda tiga pekan lamanya- sore tadi (18/2). Penundaan ini dikonfirmasi oleh @unybergerak selaku inisiator konsolidasi via Instagram.


Konsolidasi yang dihadiri sekitar 60-an mahasiswa ini diadakan sebagai reaksi terhadap isu-isu terkini yang bersliweran, baik yang berkutat di lingkup internal maupun eksternal kampus.

Forum berlangsung di Student Center UNY dan baru mulai dibuka pada pukul 15.45, molor 45 menit dari yang dijadwalkan. Konsolidasi ini mengundang banyak elemen mahasiswa UNY, baik dari organisasi intenal maupun eksternal kampus dan diwarnai jajak pendapat sepanjang forum.

Isu pertama yang disinggung yakni perihal huru-hara yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Isu yang kini merangkak ramai dan menjelma isu nasional ini mengawali gerbong isu-isu agraria yang kompleks dan penuh konflik.

Dua isu lainnya kemudian mengemuka, yakni seputar kasus kekerasan seksual dan integritas Universitas Negeri Yogyakarta selaku Perguruan Tinggi Negeri berbadan hukum (PTN BH). Kasus kekerasan seksual yang melibatkan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi kependidikan terbaik di tanah air ini sempat ramai akhir bulan Januari kemarin namun hingga kini belum ada putusan berarti terkait kasus ini. Hal ini tentunya menjadi ironi dengan status PTN BH yang dimiliki UNY.

Kemudian disusul dengan isu regional jogja, yakni pembahasan seputar “Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro” dan Dana Keistimewaan DIY. Menurut Pergub DIY No. 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan, Dana Keistimewaan DIY yang selanjutnya disebut Dana Keistimewaan adalah dana yang berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang dialokasikan untuk mendanai kewenangan istimewa dan merupakan belanja transfer pada bagian transfer lainnya. Dana Keistimewaan ini juga wacananya akan dicanangkan untuk mengakomodir kebutuhan para PKL yang direlokasi dan nominalnya pun tidak sedikit, miliaran rupiah.

Isu lain yang dibahas yakni mengenai persoalan bantuan kuota internet yang belum kembali diberikan kepada mahasiswa mengingat pembelajaran secara daring kembali diberlakukan.

Setelah melakukan berbagai diskusi mengenai isu-isu terkait, fokus kemudian diarahkan kepada isu eksternal mengenai Wadas dan isu internal mengenai PTN BH serta imbasnya kepada nasib para mahasiswa ke depannya.

Dari konsolidasi tersebut, diperoleh hasil pembentukkan Aliansi Mahasiswa UNY untuk isu Wadas dengan perencanaan aksi berupa tebar bunga, aksi lilin, dan sebar pamflet serta membentuk tim struktural aliansi sekaligus galang dana untuk serangkaian aksi.

Penulis : Melati, Tia

Penyunting : Lindu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *