Dua Bulan Perkuliahan Berjalan, Bantuan Kuota Internet Baru Akan Turun April Nanti

wood city street banner

Sumber gambar: Pexels

Sepanjang tahun 2021, Kemendikbudristek memberi bantuan kuota internet kepada mahasiswa dan dosen dalam tiga periode. Periode bulan Maret-Mei; September-November; dan Desember. Besaran bantuan kuota internet yang diberikan pada dua periode pertama, yakni 15 GB. Sementara itu, bantuan kuota internet pada bulan Desember hanya sebesar 5 GB saja. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Paket Kuota Data Internet Tahun 2021.

Menanggapi kebijakan tersebut, Narulivia Andi Kimashita, mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Boga UNY, menyesalkan besaran bantuan kuota internet dari Kemendikbudristek yang ia nilai belum sanggup mengakomodasi kebutuhan perkuliahan daring. Terlebih, seringnya perkuliahan via konferensi video kerap menghabiskan kuota internet lebih boros.

Kuota sebesar 15 GB per bulan bagi Narulivia tidak cukup untuk menunjang kegiatan perkuliahan daring. Namun, ia mengaku beruntung karena memiliki fasilitas Wi-Fi sehingga tidak terlalu ambil pusing mengenai bantuan kuota internet tersebut.

Lalu Bagaimana dengan Tahun Ini?

Dilansir dari Kompas, Kepala Pusdatin Kemendikbudristek, Muhamad Chasan Habibie, menegaskan bahwa pada tahun 2022 sudah tidak ada lagi bantuan kuota internet. Dengan alasan, proses pembelajaran tatap muka sudah bisa dimulai kembali secara bertahap. Penegasan yang ia buat tersebut didasarkan pada Keputusan Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 atau disebut SKB 4 Menteri edisi terbaru 21 Desember 2021.

Meski demikian, pihak birokrasi UNY tetap memberikan bantuan kuota internet kepada para mahasiswanya. Walaupun hal tersebut baru akan turun awal bulan April nanti.

Sumber: uny.ac.id

Langkah yang terlambat sebetulnya, mengingat kegiatan perkuliahan sudah berjalan dua bulan lamanya. Kebijakan ini juga merupakan impak dari pengaduan para mahasiswa yang mempertanyakan informasi terkait bantuan kuota internet dari pihak kampus.

Guinesis Ariesta Buwana, Menteri Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa BEM KM UNY mengatakan bahwa aduan pertama yang ia terima terjadi pada tanggal 4 Februari 2022. Selanjutnya, pihak BEM, menghubungi Rizka, Kepala Subbag Akademik. Namun, hingga tanggal 16 Februari 2022 lalu masih belum juga menerima informasi lebih lanjut.

Pihak BEM lantas melakukan follow-up lagi, dan diarahkan ke Subbag Akademik Umum, kemudian ditanyakan ke Staff Akademik, Gunadi, hingga pada akhirnya keluarlah surat edaran seperti yang telah ditampilkan di atas sebelumnya.

Penulis: Ivia, Tia

Penyunting: Lindu A.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *