Senyum Ramadhan bersama Yayasan Senyum Kita

Sumber gambar: Dokumentasi Wartafeno.com

Konten ini bekerja sama dengan media partnership Yayasan Senyum Kita.

Menulis itu harus berpendidikan tinggi

Pernyataan yang terucap oleh pemateri, Mell Shaliha, dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Senyum Kita bertajuk “Gema Ramadhan: Menebar Senyum, Tumbuhkan Harapan.” Tepatnya di Hotel Alana Yogyakarta, kemarin.

Mell Shaliha merupakan novelis yang telah menerbitkan banyak karya, baik nasional maupun internasional. Perempuan asal Gunung Kidul ini menceritakan pengalamannya pada waktu usia 19 tahun memberanikan diri pergi ke Negeri China sebagai seorang pekerja.

Dalam perjalanannya, ia acapkali mendengar “perbincangan” mengenai negerinya, tentang bagaimana mereka memandang orang Indonesia dan muslim. Banyaknya keresahan yang ia rasakan sehingga ia bertekad untuk membaca, menulis, dan menghasilkan banyak karya.

Lebih lanjut, sesi penyampaian materi diisi dengan dengan topik kepenulisan tentang bagaimana cara menulis dengan baik, bagaimana menemukan ide, dan apa yang harus dilakukan apabila tiba-tiba terjadi “writer block“.

Audiens terlihat antusias mengikuti materi yang disajikan, sampai pada sesi tanya jawab berakhir, beberapa penanya tidak mendapat bagian untuk mengajukan pertanyaan. Sebagai bentuk apresiasi, Mell Shaliha memberikan 1 buah doorprize berupa buku novel milikinya untuk 1 penanya dengan pertanyaan terbaik.

“Tetapi, apabila tidak berpendidikan tinggi, bukan berarti tidak bisa menulis,” lanjutnya setelah statement tersebut ia utarakan.

Acara ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan Ramadhan oleh yayasan. Sebanyak 10 panti asuhan ikut berpartisipasi dan tiap-tiap panti asuhan tersebut terdiri dari 12 orang termasuk pengasuh panti. Mereka menghadiri acara ini dengan penuh semangat. Tak hanya itu, tamu undangan lainnya yang hadir ialah Camat Ngaglik, Dewan Pengawas, Presiden Yayasan Senyum Kita, serta pihak sponsorship acara.

Roadshow Panti

Lintang dan Nadila, peserta acara sekaligus penerima beasiswa pendidikan dari yayasan, merasa senang karena ini merupakan kali pertama mengikuti serangkaian acara yang terdiri dari pembukaan, sambutan, penampilan dari beberapa panti asuhan, pemotongan tumpeng, sesi penyampaian materi dan buka bersama. Saat ini mereka sedang menempuh pendidikan Madrasah Aliyah di lembaganya, Al-Islah Mafaza, Umbulharjo.

Mereka menjelaskan bahwasanya sebelum acara puncak yang diselenggarakan kemarin, terdapat rangkaian acara roadshow dari yayasan yang memuat pembahasan mengenai keperempuanan.

Hal yang sama diutarakan oleh Jefri, peserta undangan dari Panti Asuhan La Tahzan, ia mengatakan bahwa dirinya senang menghadiri acara tersebut karena bertemu dengan orang-orang luar biasa.

“Semoga pertemuan ini bukan pertemuan terakhir nantinya bisa diundang kembali di acara-acara Senyum Kita lagi,” imbuhnya.

Reyhan Maji selaku kepala Unit Kegiatan dan Kerelawanan Senyum Kita sekaligus  penanggung jawab acara menjelaskan bahwasanya roadshow ini diselenggarakan dengan targetan berupa 1000 paket buka puasa untuk 10 panti asuhan kerja sama di Yogyakarta disertai acara games dan muatan materi yang beragam. Di luar ekspetasinya, lebih dari 1000 paket buka puasa dapat tersalurkan kepada panti.

“Selama roadshow, kita punya payung materi, tiga hal. Berkarya, Mandiri, Percaya Diri. Jadi itu tiga poin yang terus-menerus kita dialog-kan dengan adik-adik di panti asuhan dan harapannya jadi bekal buat adik-adik tadi mengikuti materi yang soal kepenulisan, percaya diri, sehingga menemukan korelasi antara apa yang kita bicarakan saat roadshow dengan apa yang kemudian terjadi di kegiatan hari ini,” jelasnya.

Unjuk Gigi Peserta

Benar saja, muatan materi mengenai percaya diri terlihat pada acara puncak kemarin. Sebanyak 4 dari 10 panti asuhan yang diundang, mereka berkesempatan memberikan penampilan terbaiknya di panggung. Pada awal perform, gema suara hadrah mengiringi seisi ruangan dengan tabuhan khasnya, Panti Asuhan Miftahunnajah berhasil melantunkan shalawat.

Penampilan kedua, Panti Asuhan Putri Islam membawakan sebuah puisi dan narasi mengenai kepercayaan diri, khususnya kepada kaum perempuan. Puisi dibawakan dengan apik hingga semua sorot tertuju ke panggung. Sebagai penutup, mereka menyanyikan lagu “Tutur Batin” karya Yura Yunita yang kemudian dibersamai oleh audiens.

Kotabaru gunungnya bamega, Bamega umbak manapur di sala karang. Pembukaan musik yang mengiringi penampilan ketiga berupa tari yang dibawakan oleh dua orang dari Panti Asuhan La Tahzan dengan iringan musik “Wonderland Indonesia”. Dengan iringan musik yang merupakan hasil aransemen gabungan dari ragam lagu-lagu daerah di Indonesia dan dengan gerakan tarian yang ekspresif, menjadikan penampilan ini meriah meskipun hanya dibawakan oleh dua penari.

Penampilan terakhir berupa pidato berantai oleh tiga perempuan asal Panti Asuhan Darunnajah. Pidato yang dibawakan memuat topik kewajiban puasa yang dibarengi dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Mereka terlihat sangat kompak, penuh persiapan dengan formasi yang apik, kalimat yang berima, dan intonasi yang madep mantep sesuai materi.

Bersamaan dengan berakhirnya penampilan dari peserta, acara ditutup dengan buka puasa bersama. Tamu disuguhkan dengan beragam takjil seperti kurma, kolak, kue, pudding, buah-buahan serta makanan berat yang sangat memuaskan rasa lapar setelah berpuasa satu hari penuh. Terlihat lalu-lalang para tamu memilah-memilih menu apa yang akan mereka santap. Sesi foto pun tak luput dari rundown tersirat sebagai bagian dari sebuah memoar yang tidak boleh berlalu seketika.

Yayasan Senyum Kita

Sebagai penyelenggara acara, yayasan yang sudah berdiri sejak 2009 sebagai komunitas dan resmi mendapat legalitas dari Kesbangpol dan Kemenhumham pada tahun 2015 ini, telah bekerja sama dengan 10 panti asuhan di Yogyakarta.

Fokus dari yayasan ini berupa pemberdayaan dan pendidikan pemuda. Melalui banyak penawaran program di dalamnya, yayasan ini mampu memberikan beasiswa pendidikan pada program SEHATI (Senyum Sahabat Sejati) secara rutin tiap semesternya melalui bantuan donasi dari kakak asuh.

Tidak asal-asalan, pemberian beasiswa pendidikan ini dilakukan dengan tahap assesement, serangkaian mekanisme, dan maintenance dengan harapan dapat menuntun setiap penerima untuk selalu berprestasi. Hingga kini, yayasan ini telah memiliki cabang, tepatnya di Solo dengan pusat lembaga di Yogyakarta, tepatnya berlokasi di Blimbingsari CT IV/04 RT 02/RW 15, Caturtunggal, Depok, Sleman dan website resmi yang dapat dikunjungi pada https://senyumkita.com/

Paenyunting: Nia Manehat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *