Sumber gambar: Instagram
Jumat (2/12), diselenggarakan acara “Debat Calon Ketua Hima Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates” di Gedung Kuliah Ruang 1.07 di Kampus UNY Wates.
Acara dimulai sekitar pukul 16.50 WIB dengan sambutan singkat ketua Hima FT UNY Wates 2022, Farih Kurniawan. Kemudian, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UNY.
Setelahnya, sesi inti dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan grand launching dua kandidat calon ketua Hima FT UNY Wates periode 2023. Terdengar riuh tepuk tangan dan dukungan dari penonton debat ketika para kandidat mulai memperkenalkan rencana kepengurusan masing-masing.
Putri Aulia Damayanti, calon nomor urut 1 dari program studi Teknik Elektro menjelaskan bahwa dirinya akan mengusung kabinet “Ruang Ekspresi” di kepengurusan mendatang jika terpilih.
Dalam kabinet tersebut ia akan memfokuskan “pengungkapan” suara mahasiswa atas dasar kebebasan berpendapat mengenai isu di kampus maupun internal organisasi. Ia mengaku prihatin dengan birokrasi Kampus Wates yang seringkali menyulitkan mahasiswa yang ingin memanfaatkan fasilitas kampus seperti sekadar meminjam ruangan.
Selain itu, Putri juga menuturkan empat program unggulannya jika ia terpilih yaitu Gelar Ekspresi Mahasiswa, Potensi Vokasi, Dialog Kampus Wilayah, dan Begandring Vokasi.
Sementara itu, calon nomor urut 2 dari program studi Teknik Elektro, Fathan Nor Rachman menerangkan bahwa kabinet “Abhipraya Abyakta” yang akan ia terapkan bermula dari harapannya agar Hima FT UNY Wates semakin berkembang.
“Abhipraya” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “harapan”, dan “Abyakta” berarti “berkembang”. Empat program unggulan yang diangkat Fathan yaitu Vokasi Expo, Vokasi Tourney Sport, Hima Peduli Alam, serta Studi Banding.
Selepas sesi presentasi, Ketua Hima FT UNY Wates 2022 Farih Kurniawan berkomentar terkait tidak adanya visi maupun misi yang mencerminkan ketaqwaan atau toleransi beragama mengingat Hima FT UNY Wates merupakan organisasi yang terdiri dari banyak orang dengan latar belakang berbeda di dalamnya.
Putri menyimpulkan bahwa anggota hima sudah dewasa sehingga seharusnya dapat menanamkan pola pikir terkait ketaqwaan masing-masing. Kurang lebih sependapat, Fathan juga mengembalikan perihal ketaqwaan ke diri masing-masing anggota hima.
Farih juga menanyakan perihal struktur organisasi yang akan digunakan masing-masing calon jika terpilih. Putri menjelaskan bahwa ia mungkin akan menambah satu departemen yang dibawahi prodi masing-masing angkatan sebagai forum penampung aspirasi.
Lain halnya dengan Fathan, ia masih akan menyamakan struktur organisasi seperti periode sebelumnya jika ia terpilih menjadi ketua.
Audiens diberi kesempatan untuk bertanya kepada dua kandidat. Salah satu audiens dari program studi Teknik Elektro mengajukan pertanyaan terkait maksud dari “kekeluargaan” yang disinggung calon nomor urut 1, Putri Aulia Damayanti.
Pertanyaan tersebut dijawab Putri dengan mendefinisikan “kekeluargaan” yang ia maksud adalah segala hal yang ada di dalam organisasi hendaknya dipikul bersama.
Berikutnya, giliran calon nomor urut 2, Fathan Nor Rachman yang harus meladeni pertanyaan audiens. Pertanyaan tersebut terkait perjuangan seperti apakah yang Fathan maksud dalam jargon “Panjang Umur Perjuangan”.
Fathan lantas menerangkan bahwa hal tersebut berhubungan dengan perjuangan meraih kesuksesan bersama-sama serta ditujukan kepada internal Hima FT UNY Wates agar menjadi lebih maju dan hebat lagi ke depannya.
Setelah dua jam acara berjalan, mulai dari penyampaian visi, misi, grand opening, serta sesi tanya jawab, acara ditutup dengan closing statement dari masing-masing kandidat.
Putri dan Fathan menyampaikan intensi yang tak jauh berbeda bahwa siapapun yang terpilih sebagai Ketua Hima FT UNY Wates 2023 nantinya mereka harap akan dapat menjalankan kepengurusan dengan baik dan memajukan Hima FT UNY Wates.
Lantas, antara Putri dengan Fathan, siapakah yang pantas memimpin Hima FT UNY Wates periode selanjutnya?
Reporter: Elshinta Ryzty