Sumber Gambar : Pexels
Fakultas Teknik (FT) pasti dikenal dengan fakultas yang lebih berfokus pada mata kuliah praktik. Dengan begitu, peralatan atau kebutuhan praktik yang memadai tentu sangat diperlukan. Tetapi, berbagai keluhan terus datang dari para mahasiswa perihal kebutuhan praktik yang disediakan oleh kampus.
Kali ini untaian keluh kesah datang dari Departemen Pendidikan Boga, Busana, dan Industri (DPTBB). Para mahasiswa dari Departemen ini sedang berhadapan dengan berbagai masalah mengenai fasilitas praktik maupun non-praktik.
Banyak dari mereka menyerukan hambatan yang dirasakan mengenai kebutuhan praktik meningkat dari tahun sebelumnya. “Perbedaan sama tahun sebelumnya kerasa banget sih. Tahun lalu emang juga ada beberapa bahan yang beli sendiri tapi masih banyak yang disediakan kampus. Kalau tahun ini beneran kayak dikit banget yang disediakan,” ungkap salah seorang mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga.
Prodi Pendidikan Tata Boga sendiri memiliki banyak hambatan dimana bahan yang diperlukan untuk praktik tidak sepenuhnya dari kampus. Salah seorang mahasiswa menceritakan bahwa kebutuhan bahan yang disediakan kampus menurun dari tahun lalu. “Waktu masuk disemester baru sih harapannya bahan yang disediakan lebih banyak dibanding sebelumnya ya. Eh, ternyata lebih sedikit. Makin parah.”
Sementara itu, Prodi Pendidikan Tata Busana mengalami hal yang hampir serupa. Kebutuhan bahan ataupun alat praktik tidak disediakan oleh kampus. Salah seorang mahasiswa prodi Pendidikan Tata Busana mengungkap terdapat masalah perihal bahan yang diberikan tidak sesuai dengan permintaan maupun kebutuhan. “Pernah dosen minta bahan kain yang tebal tapi dari atasan [pihak kampus] dikasihnya yang tipis, itu kan jadinya udah beda ya.”
Ia juga bercerita mengenai pengeluarannya yang lebih besar pada semester ini. “Memang semester ini lebih banyak pengeluaran. Sebenarnya kalau dari aku sendiri gak keberatan, tapi ada beberapa temen yang keberatan.”
Walaupun begitu, ia berkata bahwa banyak dosen yang tidak memberatkan mengenai praktik dan lebih mengerti dengan keadaan. “Kadang dosen ada kasih opsi lain, yang lebih hemat budget. Banyak dosen yang udah tau dananya susah turun dan ngebantu juga, mengerti gitu.”
Keprihatinan dosen terhadap masalah ini nampaknya sangat dirasakan, melihat banyak dosen yang memberikan solusi terhadap mahasiswanya. Namun para dosen dan staf departemen enggan memberikan tanggapan terhadap masalah hambatan mengenai kebutuhan praktik semester ini.
Selain di prodi Pendidikan Tata Busana dan Pendidikan Tata Boga, keluh kesah juga datang dari salah seorang mahasiswa Teknik Industri, Ardita Natalia mengungkapkan mengenai keterbatasan peralatan yang disediakan kampus. “Untuk praktik alat yang dari kampus itu disediakan cuma terbatas dan harus ganti-gantian. Bahkan karena keterbatasan itu, kita bisa sampai 2 minggu untuk praktiknya,” ungkapnya.
Selain alat praktik, keterbatasan ruang kelas pun menjadi hambatan bagi mahasiswa Teknik Industri. “Karena Industri tahun ini baru tiga angkatan, keterbatasan kelas itu ada.” Ardita juga mengungkapkan karena keterbatasan kelas tersebut, mahasiswa Teknik Industri lebih banyak melakukan proses pembelajaran secara daring.
Berbagai harapan pun juga disampaikan oleh para mahasiswa. Mereka berharap akan adanya peningkatan dalam fasilitas praktik yang diberikan kampus. Bukan hanya kebutuhan bahan dan alat praktik saja, tetapi juga ruang kelas non-praktik.
Terlebih dengan adanya gedung yang baru saja selesai dalam pembangunannya. Banyak yang berharap agar gedung tersebut segera dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. “Harapannya karena ada bangunan baru juga, semoga lebih lengkap fasilitasnya. Untuk praktiknya juga gak memberatkan uang dan waktu ke mahasiswa, apalagi tugas nya kan udah banyak.”
Penulis : Viola Anindya Nirwasita
Penyunting : Hafsah Khatib
Reporter : Najhathun Roisatul Ummah & Hafsah Khatib