Karma
Oleh : Rani Timur Mumpuni Nadi nadi yang sunyi Menyuarakan detaknya kini Bersama jantung sebagai inti Mereka debarkan kegelisahan hati Aliran aliran yang mereka
Oleh : Rani Timur Mumpuni Nadi nadi yang sunyi Menyuarakan detaknya kini Bersama jantung sebagai inti Mereka debarkan kegelisahan hati Aliran aliran yang mereka
(Sumber Gambar: Pixabay.com) Pagi dan Sahabat Ada tiga bayangan yang mengikuti pagimu Seperti mempelajari bintang, ia berkeliling dengan kehidupanmu Menari pada setiap lengang
0leh : Istika Wulandari Nafasku terasa sesak Sedikit ruang untuk bergerak Diremehkan dan dibodohkan Dimana keadilan itu….? Semua bisu Mereka tuli Seolah tak mendengar jeritan
Ku ingin katakan padamu nak, Sumur di belakang rumah telah kering Kebun kita tinggal menjadi padang gersang Pepohon di seberang sana sudah mati Burung yang
karya Pelangi Jingga Aku tak sedang membaca, namun mataku terus menyusuri tiap kata Aku tak sedang bercermin, namun mataku tetap menatap cermin Aku tak sedang
Karya Dwi Jiwa Agama sudah jadi komoditas, alat pencari kuasa Dan negara hanya mampu berikan janji, yang sampai rakyat mati tak pernah ditepati Ah, masa
Biarkan jutaan buah stroberi menghujaniku Biarkan akar-akar dari pohon-pohonnya mengekangku Biarkan ulat-ulat dari daun-daunnya menggerogotiku Biarkan aku tidak lagi menjadi diriku Bukankah sudah seperempat
Sekretariat LPMT Fenomena, Gedung PKM FT UNY Lantai 3 Sayap Barat, Karangmalang, Sleman, Yogyakarta, 55281