Tetap Laris Meski Beda Generasi

        Perkembangan jaman yang terus berjalan, tidak selalu identik pada bidang transportasi dan teknologi, namun perkembangan tersebut juga dapat terjadi di bidang kuliner baik makanan maupun minuman. Saat ini,dapat dijumpai makanan dan minuman dengan berbagai ragam jenis, rasa, dan inovasi. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kreasi kuliner baru, dan tentu mendapatkan keuntungan yang lebih.

        Salah satu jenis jajanan yang cukup terkenal belakangan ini ialah ice cream pot.Kuliner berbentuk ice cream yang dikemas menggunakan pot sehingga terlihat seperti tanaman. Siti dan Nona, salah satu penjual ice cream yang merupakan mahasiswi dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga angkatan 2013. Mereka sudah berjualan selama kurang lebih tiga bulan dan hanya berjualan pada hari Minggu atau libur saja.

        Mereka menjelaskan bahwa produk mereka yang bernama ”Flower Pot Ice Cream Sensasi” terbuat dari ice cream yang diolah sendiri. Ice cream ini berisi kepingan kecil sereal dan roti tawar yang dipotong dadu di bagian bawahnya, kemudian diberi ice cream diatasnya, lalu dihiasi dengan bunga sungguhan serta plastik juga jelly yang berbentuk cacing dan ditaburi biskuit yang telah dihancurkan. Cara penyajiannya pun tergolong unik karena menggunakan pot bunga sebagai wadahnya. Karena menyerupai tanaman hias yang berada di dalam pot, inilah mengapa kuliner tersebut di beri nama ice cream pot.

        Kuliner ini dapat anda nikmati hanya dengan harga Rp 10.000,00 saja untuk ukuran kecil dan Rp 15.000,00 untuk ukuran yang lebih besar. ”Kebanyakan yang beli itu anak-anak sama remaja,” tutur Siti. Memang ice cream pot memiliki daya tarik tersendiri dan membuat orang penasaran ketika melihat atau mendengarnya. Terlebih lagi di musim kemarau panjang yang cukup panas pada siang harinya, menyantap ice cream ini bisa jadi solusi yang tepat untuk membuat suasana menjadi lebih sejuk.

        Sebelum ice cream pot mencuat,ada beberapa ice cream yang sering dijumpai seperti es potong. Jajanan ini cukup sulit dijumpai untuk saat ini, karena sudah mulai tergeser dengan jajanan yang lebih kekinian dan dianggap lebih menarik penampilannya. Tergempitnya es potong tidak menyurutkan semangat Gatot Sunarji (58) untuk berjualan es potong. Pak Gatot, memberikan menawarkan strategi penjualanyang unik, yakni dengan menggunakan pengeras suara dan terus berdendang untuk mengundang para pengunjung yang lewat.

        Es potong Pak Gatot tersedia dalam dua rasa yakni rasa original dan kacang hijau,terlihat gerobak Pak Gatot tak pernah sepi pembeli dan selalu habis terjual. Es yang saat ini dijual dengan harga Rp 3.000,00 selalu diminati oleh para pembeli karena rasa dan kualitasnya tidak berubah sejak dulu. Menurut Pak Gatot usaha ini merupakan usaha keluarga yang sudah turun temurun, mereka menjaga kualitas serta rasa produk mereka dengan menggunakan bahan bahan yang berkualitas. Beliau beranggapan bahwa lebih baik menaikkan harga jual es potongnya daripada menurunkan kualitasnya yang dikarenakan harga bahan pembuatnya yakni kacang hijau yang juga ikut naik.

        Menikmati dua jajanan tersebut dikala libur bisa jadi merupakan referensi yang tepat untuk sekedar melepas penat dan dahaga bersama keluarga atau teman anda saat mengunjungi Sunday Morning. [Danang, Rama]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *