Project Child Indonesia: 12 Tahun Mengabdi di Bantaran Kali

Sumber gambar: Dok.Wartafeno

“Selamat datang di Harmony Festival 2024, mari bersama merayakan harmonisasi dan koneksi diri dengan sekitar.”

Begitu sambut pembawa acara Harmony Festival (Harfest) dalam Harmony Stage yang membuka serangkaian acara Harfest. Berlokasi di Yabbiekayu Restaurant, Timbulharjo, Sewon Bantul Harfest dihelat pada Minggu (28/1).

Mengusung tema ‘Be Mindful, Be Impactful’, acara yang diselenggarakan oleh Project Child Indonesia (PCI) ini menyajikan serangkaian acara seperti pertunjukan seni dari anak-anak Sekolah Sungai binaan PCI, pameran karya, workshop, talkshow, dan bazar.

The Harmony Ambassador, sebutan untuk anak-anak yang berpartisipasi di Sekolah Sungai, diajak untuk menampilkan pertunjukkan seni. The Harmony Ambassador datang dari Sekolah Sungai Code, Gajahwong, dan Winongo. Pertunjukkan pertama dibawakan oleh The Harmony, ambassador dari Sekolah Sungai Code,yang memainkan lakon tentangkelestarian sungai.

“Selain untuk sarana belajar anak-anak Sekolah Sungai, pertunjukan drama ini juga bertujuan untuk menyebarkan kesadaran akan lingkungan, terutama di daerah bantaran sungai,” tulis Agung Anugrah, Program Partnership Manager PCI, dalam press release Harfest 2024.

Pameran Karya

Karya yang dipamerkan dalam pameran karya adalah buah tangan anak-anak Sekolah Sungai. Sampah yang dikumpulkan saat Sekolah Sungai berlangsung disulap menjadi karya berupa lukisan dan kerajinan tangan. Selain karya seni dari anak-anak sekolah sungai, sejumlah foto kegiatan PCI turut dipamerkan di Harfest.

Harmony Talk Show yang berlangsung beberapa saat setelah The Harmony Stage membawakan Tema ‘Aware with Self, Connect with Environment, Harmonize with Both and Harvest an Impact’ diisi oleh Surayah Ryha (Founder & Executive Director of Project Child Indonesia), Ester Wulan (Owner Kebun Candi), dan Bhuki Prima Putri (Founder Bhumi Buvana).

Bersamaan dengan kedua acara The Harmony Stage dan The Harmony Talk Show dilaksanakan juga pelatihan pembuatan totebag ecoprint. Kegiatan-kegiatan tersebut selaras dengan tiga nilai yang diusung oleh PCI yaitu mindfulness, self-awareness, dan environmental awareness.

12 Tahun Pengabdian Project Child Indonesia

Project Child Indonesia, penyelenggara Harfest, adalah yayasan yang berdiri sejak 2011 sebagai lembaga nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan dan kesehatan. Digagas oleh Surayah Ryha dan Marvin Kiefer, Project Child Indonesia menyasar anak-anak di bantaran sungai sebagai sasaran utama kegiatan-kegiatannya.

Abie Zaidannas, Advisor PCI, yang turut hadir dalam Harfest 2024 mengungkapkan bahwa PCI memiliki visi untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, tangguh, bisa berkembang dan hidup bahagia.

“Project Child Indonesia berdiri tahun 2011 yang pada intinya kita punya visi mewujudkan anak Indonesia yang sehat, tangguh dan juga bisa berkembang dan hidup bahagia,” kata Abie Zaidannas.

PCI awalnya berdiri secara swadaya tanpa dana. Kemudian Project Child mulai melibatkan pemerintah, akademisi, sekolah, masyarakat, dan bisnis sosial dan stakeholder. Mahasiswa dan sekolah juga aktif dilibatkan dalam riset, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat di berbagai komunitas RT/RW di pinggiran sungai, pesisir pantai, dan sekolah.

Pada tahun 2014, PCI mulai melebarkan sayap dengan membangun Sekolah Pantai di Pacitan. Abie menambahkan, “Masyarakat di bantaran kali dan tepi pantai adalah kelompok rentan secara ekonomi dan juga rawan bencana.”

Oleh karena itu, PCI memilih dua komunitas tersebut sebagai penerima manfaat dari program PCI.

“Ketika kita mendengar masyarakat bantaran kali, itu tidak pernah terdengar seperti river site community yang berisi orang-orang kaya dan mereka ini rentan menjadi korban bencana alam. Ketika ada bencana, hidupnya mulai dari nol lagi secara ekonomi, barang-barangnya hilang, hartanya nggak banyak, rusak.”

Pasca COVID-19, Project Child lebih fokus pada literasi kesehatan mental anak karena masih banyak kesenjangan di bidang ini. Saat ini, kegiatan rutin yang dilakukan PCI adalah mengajarkan mindfulness untuk anak-anak di tiga sekolah sungai di Code, Winongo serta Gajahwong. Mindfulness diajarkan guna membekali anak dengan kesadaran diri dan keterampilan mengelola stres sejak dini sebagai fondasi penting agar anak dapat berkembang lebih optimal. Sasaran utama adalah anak usia pra-sekolah hingga SD karena dianggap masa pertumbuhan paling krusial.

Wacana tentang kelestarian dan isu lingkungan tetap dibawakan di Sekolah Sungai melalui metode yang berbeda. Mindfulness meningkatkan kesadaran diri tentang dampak membuang sampah sembarangan bagi lingkungan. Pengajaran mindfulness sejak dini diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih peduli lingkungan dengan mengurangi dan mengolah sampah secara bijak.

Mindfulness sebenarnya kan kesadaran diri sendiri: apa yang kita rasakan, katakan, lakukan, termasuk bagaimana kita berperilaku pada lingkungan hidup. Ketika kita tidak mindful, [contoh] yang paling gampang: kalau ada sampah di tangan, [harus] kita apakan? Langsung buang saja asal tidak sama kita. Ketika kita mindful, kita bisa berpikir lebih panjang dan reflektif,” terang Abie Zaidannas.

PCI menggunakan pendekatan tidak langsung dalam menyampaikan pengajaran tentang mindfulness dan kesehatan mental kepada anak-anak melalui pengajaran bahasa inggris. Pendekatan langsung juga digunakan melalui metode interaktif dan menyenangkan.

Harfest telah memberikan teladan ke peserta dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan menimimalkan penggunaan barang sekali pakai. Makanan yang disajikan dan dihidangkan dengan menggunakan daun pisang, dan minuman yang diminum dari gelas kaca, bukan plastik.

“Kita harus mulai sedikit malu, ketika apa yang kita bicarakan ide-ide kita tidak terjadi dalam perbuatan kita. Di sungai kita bicara mengenai bagaimana kita membersihkan sungai menjaga lingkungan kita tapi dalam acara kita pakai gelas plastik sehingga tidak ada koneksi antara ucapan dan perbuatan kita,” ujar Surayah dalam sambutannya di The Harmony Stage.

1 Response

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *