Dekan Fakultas Teknik UNY, Widarto mengungkapkan bahwa FT UNY telah siap untuk menyelenggarakan Sekolah Vokasi. Hal ini disampaikan dalam acara ‘Obrolan Jawara’ yang bertajuk ‘FT UNY Siap Menyambut S1 Murni, Sekolah Vokasi dan Penghapusan SKS’ di Aula KPLT lantai tiga, pada Selasa (15/5) lalu.
Menurutnya, Fakultas Teknik sudah melakukan kajian terkait Sekolah Vokasi sejak setahun yang lalu. “Memang kita sudah mengkajinya dari setahun yang lalu,” ungkapnya.
Sekolah Vokasi dan penghapusan PKS (Program Kelanjutan Studi), menurut Widarto, adalah tindak lanjut dari peraturan pemerintah yang tidak memperbolehkan penyamaan derajat antara program studi (prodi) sarjana dan diploma. Sehingga, keduanya tidak bisa disamaratakan karena mempunyai porsi yang berbeda.
“Kita lihat di UGM, lulusan diploma dari SV (Sekolah Vokasi) tidak diperbolehkan untuk melanjutkan di prodi S1 di sana. Kenapa? Karena beda, beda ranahnya,” terangnya.
Sekolah Vokasi memang telah direncanakan sebelumnya. Oleh Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, Sekolah Vokasi yang nantinya akan bertempat di Wates ini digadang-gadang akan siap di tahun 2019. Widarto menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan membuka program studi yang tidak membutuhkan peralatan yang banyak.
“Ya, memang kami akan memprioritaskan prodi yang ‘lunak’, yang tidak perlu mesin atau alat-alat yang berat seperti pada jurusan Mesin, Otomotif atau Sipil. Tapi yang dibuka adalah prodi seperti Desain, dsb,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan dari mahasiswa terkait penghapusan PKS dan Sekolah Vokasi, Widarto menjawab bahwa mahasiswa diploma yang ada di lingkungan FT UNY pada saat ini tidak perlu khawatir pindah kampus, karena mereka dipastikan akan tetap kuliah di kampus pusat.
“Untuk PKS, mohon maaf memang dari diploma tidak bisa lanjut ke S1. Seharusnya memang lanjut ke program D4, nanti kan gelarnya Sarjana Terapan. Sama (sederajat dengan S1),” jelasnya.
Terkait dengan SDM untuk Sekolah Vokasi, Widarto berujar bahwa kemungkinan pihaknya akan merekrut dosen-dosen baru. “Untuk SV, mungkin memang akan ada (dosen baru).”
Obrolan Jawara yang diselenggarakan oleh BEM FT UNY diikuti oleh pengurus ormawa di lingkup FT UNY. (afma)