Senin di Malioboro

Oleh : Novanda Amelia

Senin kali ini kegiatan saya lumayan menyenangkan karna kali ini saya melakukan perjalan bersama teman-teman saya ke salah satu tempat yang harus dikunjungi ketika berada dijogja yaitu malioboro, di malioboro kali ini saya tidak hanya jalan-jalan tapi juga mendapatkan tugas untuk repotase lapangan sebagai syarat pembuatan kartu pers. Perjalanan saya kali ini ditemani 3 orang teman saya yang satu diantaranya mendapatkan tugas yang sama seperti saya dan 2 orang lainnya lagi sebagai pengawas. Sesampainya di malioboro saya langsung terpikir akan suatu hal apakah para pengunjung serta para pencari nafkah disini tidak merasa terganggu dengan adanya pembangunan di sepanjang jalan malioboro ini? Ya memang saat ini malioboro sedang dalam perbaikan besar-besaran mulai dari gedung-gedung nya hingga yang paling besar adalah perbaikan jalanannya yang dimana jalanan ini sangat berpengaruh bagi segala aspek yang ada di malioboro mulai dari pejalan kakinya hingga para penarik becak dan andong.
Pembangunan dilakukan guna memperluas akses jalan bagi pejalan kaki dan juga pembaharuan gedung yang sudah lama. Setelah menentukan tema hingga memilih siapa yang harus diwawancara saya dan teman saya mulai melakukan perjalanan di sepanjang jalan malioboro dan mencari seseorang yang tepat untuk diwawancarai, saya menemukan seorang bapak yang sedang duduk diatas andong miliknya sambil membaca buku beliau bernama tukiran, tukiran adalah penarik andong yang yang sudah bekerja di kawasan malioboro selama 30 tahun. Saya menanyakan beberapa pertanyaan kepada Beliau dan dijawab sangat singkat dan padat. Dan inti dari semua jawaban beliau adalah beliau tidak keberatan dengan adanya pembangunan di sepanjang jalan malioboro karna menurut beliau selama demi kebaikan yogyakarta beliau sama sekali tidak keberatan.
Berbeda hal dengan dengan sarimin, bapak yang sudah mengayuh becak selama 15 tahun di malioboro ini merasa sedikit terganggu dengan adanya pembangunan khusunya perbaikan jalanan karna menurut beliau material pembangunan jalan sedikit menghalagi jalan becaknya disepanjang jalan malioboro namun walaupun sedikit keberatan beliau tetap setuju dengan adanya pembangunan karna pembangunan ini demi kebaikan bersama. Dan ada satu orang lagi yang saya wawancarai hari itu, seorang wanita pejalan kaki yang sedang istirahat duduk dibawah pohon, saya menanyakan hal yang serupa kepada wanita tersebut yang saya ketahui bernama diah beliau berkata bahwa tak ada yang salah dengan pembangunan justru ia malah mendukungnya dan menurutnya juga malioboro saat ini memiliki banyak perubahan dan yang paling menonjol adalah malioboro saat ini jauh lebih sejuk dan ditambah adanya pembaharuan di malioboro ia meyakini bahwa malioboro suatu saat nanti akan jauh lebih baik lagi dari sekarang. Dan selesai lah tugas saya dan teman saya hari itu, dan saya mendapatkan hasil wawancara bahwa para pekerja di malioboro serta para penjalan kakinya merasa kurang nyaman dengan adanya pembangunan di sekitaran malioboro tetapi mereka semua tidak keberatan dengan adanya pembangunan tersebut karna mereka menganggap semua pembangunan itu demi kebaikan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *