Audiensi Ormawa: Sistem Pembentukan Himpunan Mahasiswa Wates yang Sepihak oleh Birokrasi

Senin (8/2) malam melalui platform Google Meet, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) UNY melakukan audiensi terbuka dengan pembahasan Himpunan Mahasiswa (Hima) Wates atau Hima Teknik yang diikuti lebih dari 50 audiens, terdiri dari komponen Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FT UNY dan mahasiswa D4.

Kegiatan ini diinisiasi karena kurang terlibatnya Ormawa dalam pembentukan Hima Wates. Selain itu, pembentukan pengurus yang dilakukan secara sepihak oleh Birokrasi Wates juga menjadi salah satu alasan audiensi ini dilaksanakan. Hal ini diungkapkan Mustofa Yulian, Ketua Himanika, yang mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindakan setelah adanya pembentukan pengurus oleh Birokrasi Wates.

“Kalau mengenai audiensi ini sebenarnya adalah bentuk tindakan setelah adanya keputusan sepihak dari pihak Birokrasi wates yang telah menyusun Ketua, Wakil, Bendahara, dan Sekretaris Hima Wates,” jelasnya.

Pro dan kontra pembentukan Hima Wates ini dapat dirasakan sepanjang audiensi. Sebagian besar pihak menyatakan kesetujuannya atas pembentukan Hima Wates dan sebagian lain menanyakan arah pergerakan jika Hima ini telah terbentuk.

Setelah pelaksanaan audiensi, ada beberapa tuntutan yang akan dilayangkan BEM FT UNY kepada Birokrasi Wates. Tuntutan tersebut berupa pemilihan ulang struktur Hima Wates serta lingkup dan/atau keikutsertakan mahasiswa jurusan D4 yang menyeluruh untuk pembentukan pengurus Hima Wates.

BEM FT UNY akan melakukan mediasi kembali dengan Birokrasi dengan landasan hasil audiensi serta hasil analisis dari survey yang ditujukkan untuk mahasiswa D4 Wates, serta akan dibentuk tim khusus untuk membantu merumuskan dasar-dasar organisasi Hima Wates seperti AD/ART, GBHK, dan sebagainya jika Hima Wates telah terbentuk.

“BEM tetap berusaha dan tetap berkomitmen untuk memperjuangkan bagaimana harus tetap ada, harus tetap dijalankan hearing maupun sosialisasi oleh pihak birokrasi, mengenai Hima FT Wates ini, baik itu nanti melalui kerjasama bersama Hima-Hima di Pusat, bersama DPM maupun melibatkan teman-teman Mahasiswa dari D4 Wates itu sendiri,” ungkap Hafidz Akbar, Ketua BEM FT saat ditanyakan langkah selanjutnya jika mediasi dari BEM FT ditolak oleh Birokrasi Wates.

Pembentukan Hima Wates ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya yang masih ada penolakan oleh beberapa jurusan. Tetapi untuk tahun ini, semua jurusan sudah menyepakati adanya pengadaan Hima Wates. Hafidz juga menyatakan bahwa pembentukan Hima Wates sudah menjadi kebutuhan mengingat wilayah kerja D4 merupakan sekolah vokasi dan sekaligus sebagai cikal bakal Ormawa setelah pembentukan selesai.

Penulis: Resti Damayanti

Editor: Nia Manehat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *