Mahasiswa Busana yang sempat mempermasalahkan mata kuliah Produksi Busana Perorangan kini mendapat angin segar. Pasalnya untuk menjalankan mata kuliah tersebut, saat ini mahasiswa mendapat insentif berupa modal awal sebesar seratus ribu Rupiah. Seperti yang telah dimuat dalam Teknopost Edisi 70 yang terbit pada Jumat (13/1) lalu, bahwa salah satu faktor yang membuat mahasiswa keberatan menjalankan mata kuliah Produksi Busana Perorangan adalah tidak adanya subsidi dari kampus namun harus menyetor 30 persen dari keuntungan yang didapat. (Mahasiswa Busana Wajib Setor 30 Persen).
Menurut Widihastuti, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Teknik Busana kebijakan tersebut ditetapkan pada Minggu (15/1) kemarin. “Sejak tanggal 15 Januari,” ujarnya. Widihastuti juga menambahkan bahwa kebijkan baru ini mulai berlaku pada semester genap 2017 besok. Sementara itu, Triyanto selaku Kaprodi Teknik Busana D3 menjelaskan bahwa tidak adanya insentif modal awal yang diberikan pihak kampus dikarenakan mata kuliah Produksi Busana Perorangan pada awalnya menjadi satu dengan mata kuliah Produksi Garmen. Ia menjelaskan bahwa birokrasi tidak memahami permasalahan itu karena baru satu tahun ini menjadi pengurus jurusan. “Ternyata Busana Perseorangan ini dulu jadi satu dengan Garmen. Baru ketahuan itu, karena kami kan pengurus baru juga,” ujar Triyanto.
Widihastuti menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan sebuah bukti bahwa pihak jurusan tanggap dalam menyikapi keluhan atau permasalahan yang menyangkut mahasiswa. “Kami langsung gerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Langsung kami adakan rapat pengurus,” ujarnya.
Selain itu, pihak pengurus jurusan juga mengklarifikasi informasi yang dimuat dalam infografis Teknopost, dimana disebutkan bahwa biaya perawatan sarana dan prasarana laboratorium, kegiatan mahasiswa yang bersifat insidental, dan proyek akhir mahasiswa tidak dibiayai kampus. Widihastuti menjelaskan bahwa kebutuhan tersebut telah ter-cover kampus, hanya saja tidak bisa seratus persen. Walhasil perlu ada sumber anggaran lain untuk menutup kekurangan-kekurangan tersebut, salah satunya dari hasil praktikum mahasiswa.