Oleh : Rani Timur Mumpuni
Nadi nadi yang sunyi
Menyuarakan detaknya kini
Bersama jantung sebagai inti
Mereka debarkan kegelisahan hati
Aliran aliran yang mereka miliki
Saling berperang dan melukai
Kebimbangan itu yang menyertai
Raga dan sukmapun angkat bicara
Mereka mengeluh dan tersiksa
Bagaimana darah itu terpecah dan tumpah
Arghhh…
Erangan itu menggores indra
Tak tahan ku mendengar sebagai pihak ke-tiga
Yang tak tahu apa – apa
Ku hanya pengamatnya
Seorang yang berubah karna suatu penyakit
Ia terjankit dan sedang mencoba bangkit
Namun terlambat mungkin kata yang tepat
Akan sulit tuk membuatnya kembali sehat
Dan kini apa yang nyata terlihat mata
Adalah paras yang pucat pada tiap sisinya
Terlukis di garis kaca – kaca aksara,
Yang menyuarakan perkara agama
Otakpun mendesak sistem yang ada
Ia mencoba ikut bersua
Dan menyumbang kata
Tersampai satu dua sebelum ia tiada
Bahwa apa yang terjadi
Adalah karma ilahi
Karna menyebar dusta sana sini
Membelah jutaan iman di bumi
Yang pernah bersatu oleh satu pondasi
Kini ia mati
Mati bersama sesal yang menggumpal
Ia mengisak dalam sepi
Luka yang tertanam masuk diakal
Sebagai gambaran sebuah hasil perbuatan
Bisikan bisikan satan
Yang memecahkan dan memisahkan