Ubah Diri Maknai Hari

Cover Buku
Cover Buku

Judul Buku                          : Sang Pengubah Mitos

Penulis                                  : M. Iqbal Damawi

Penerbit                              : Diva Press

Tebal Halaman                  : 250

Cetakan                               : Pertama

Tahun Terbit                      : Juli 2010

Kumpulan kisah inspirasional yang tersaji dalam buku ini dapat membuka mata tentang bagaimana seharusnya kita menjalani hidup serta memaknai istilah “from zero to hero”.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Ia bertugas untuk menjadi  pemimpin di dunia ini. Kehidupannya pun tak luput dari perbedaan. Mulai dari perbedaan jenis, perbedaan kepribadian, perbedaan budaya, bahkan perbedaan nasib. Perbedaan-perbedaan ini pun menimbulkan pro dan kontra yang setia menemani manusia dalam menjalani harinya. Bagi sebagian orang perbedaan ini dipandang sebagai hal yang menjegal langkah mereka untuk menjadi manusia yang lebih unggul dari manusia lain. Contoh yang paling nyata adalah perbedaan antara si kaya dengan si miskin. Pemikiran konvensional yang telah mendarah daging di kehidupan masyarakat adalah tentang si kaya yang bahagia dengan uangnya dan si miskin yang menderita dengan nasibnya. Tetapi apakah pemikiran itu mutlak kebenarannya?

 M. Iqbal Damawi, seorang penulis lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga merupakan penulis buku Anak Kecil yang Mengubah Dunia ini mencoba mematahkan pemikiran itu dengan menuangkan kisah-kisah inspirasional dalam tiap bab di buku ini. Dimulai dari kisah yang terjadi di kehidupan masyarakat biasa hingga kisah Nabi Muhammad SAW.

 Di bagian pertama buku ini, penulis menggambarkan tentang cara mengubah suatu kelemahan menjadi kekuatan. Melalui beberapa kisah inspiratif dari tokoh-tokoh yang berpengaruh seperti, Dahlan Iskan, Toyotomi Hideyoshi, Jean Dominique Bauby, serta kisah perusahaan terkenal seperti Coca-cola dan Levi’s. Di bagian ini juga tersurat beberapa nasihat yang digambarkan melalui percakapan tokohnya.

 Bagian kedua, penulis membahas tentang tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan dalam menjalani kehidupan di zaman ini. Mulai dari kebajikan dari Nabi Muhammad SAW, keberanian Munir, hingga Dimas Hokka, siswa SMP yang menjadi dosen. Bagian ini memberikan gambaran kepada kita untuk menjadi seperti apa dan menentukan siapa yang akan kita jadikan kiblat dalam menentukan masa depan.

 Bahasan terakhir tentang kehidupan yang akan datang dituliskan pada bagian ketiga. Dibagian ini penulis memberikan pandangan tentang makna kehidupan yang pasti akan kita tinggalkan. Siapa kita, apa kita, dan hal apa saja yang telah kita lakukan selama hidup menjadi sebuah refleksi yang akan kita banggakan atau malah disesalkan. Melalui gambaran-gambaran ini penulis mengajak kita untuk memperbaiki diri agar nantinya jika kita telah meninggalkan dunia ini kita memiliki citra yang baik dan selalu dikenang oleh banyak orang sebagai manusia yang berjasa serta berbudi mulia.

 Bahasa ringan yang digunakan oleh penulis sangat mudah dipahami sehingga buku ini dapat mencakup berbagai kalangan. Secara keseluruhan buku ini sangat tepat untuk dijadikan pegangan dalam memotivasi diri. Pemikiran-pemikiran tentang keterpurukan yang disebabkan oleh kelemahan pun dapat dilawan melalui gambaran-gambaran tokoh dan kisah inspiratif yang disajikan. Semangat untuk memperbaiki diri dan keadaan pun serasa digugah setelah membaca buku ini.

Oleh Ayu Parameswara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *