Menemukan Kota Cerita

Buku Edensor

 

Judul Buku                : Edensor

Penulis                        : Andrea Hirata

Penerbit                     : Bentang Pustaka

Jumlah Halaman   : 294 halaman

Cetakan                     : Desember 2010

Novel berjudul Edensor merupakan novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel ini mengikuti jejak novel-novel sebelumnya yang difilmkan, seperti Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Tujuan dari resensi novel ini agar pembaca bernostalgia kembali lewat peristiwa-peristiwa yang dituangkan oleh penulis.

Novel ini terdapat 5 bagian, dimana bagian pertama mengisahkan tokoh bernama Ikal yang bertemu dengan sosok Weh. Sosok yang mengajarinya cara membaca rasi bintang, seorang yang tangguh dan menginspirasi bagi Ikal, namun kini sosok Weh telah meninggal karena keputusasaannya menghadapi penyakit yang lama dideritanya dan tak kunjung sembuh.

Bagian kedua mengisahkan Ikal dan Arai yang berangkat menuju Prancis dan keduanya mengalami kesulitan untuk mendapatkan asrama mahasiswa. Diungkap tingkah mereka berdua ketika menjahili seorang petugas penghubung mahasiswa. Petugas tersebut disuruh untuk mengucapkan namanya sendiri secara berulang-ulang, Maurent itulah namanya. Kemudian, bagian ketiga, berkisah tentang kehidupan Ikal dan Arai serta perjalanan perkuliahan mereka di Prancis, sedangkan bagian keempat bercerita tentang Ikal dan Arai yang berpetualang di benua Eropa-Afrika.

Pada bagian kelima, ceritanya berujung kenyataan bahwa petualangan Ikal dan Arai adalah sebuah pertandingan dan pertaruhan dengan MVRC Manooj, Gonzales, Ninoch, Stansfield dan Townsend setelah ber-backpacker ria untuk kembali dan berjumpa di Spanyol. Ternyata pemenangnya adalah Ikal dan Arai yang kenyataannya telah menunggu terlebih dahulu di Kafe Nou Camp dekat official store Barcelona Football Club.

Pada akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia karena sakitnya, dan Ikal juga harus pergi ke kota Sheffield, Inggris karena mencari Profesor Turnbull, seorang pembimbing tesisnya yang kembali ke kampung halamannya karena pensiun. Disanalah Ikal menemukan kota kecil yang bernama Edensor, kota yang tersirat dalam suratnya A Ling, dimana Edensor bukanlah cerita belaka tetapi Ikal telah menemukannya.

Novel Edensor ini cukup inspiratif tidak kalah dengan novel-novel sebelumnya. Bercerita mengenai dua anak muda yang mengarungi dunia, perjalanan hidup keduanya, dan pengalaman para tokoh dalam novel dapat dijadikan contoh. Sehingga cerita dari novel ini memang pantas jika kemudian diangkat menjadi film. Meski begitu, novel ini mempunyai alur cerita yang cepat dan kurang detail. Tetapi tetap ke inti ceritanya, novel ini mengandung cerita yang inspiratif. Sehingga jelas novel ini layak untuk dimiliki untuk melengkapi koleksi-koleksi karya Andrea Hirata.

Oleh Muhiban Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *