Menanggapi penurunan dana ormawa, Muhammad Suendratno dari Komisi III Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik UNY mengaku telah membahas rencana penurunan dana di internal DPM. Dana yang digunakan dekanat sendiri, 60 persen untuk kemahasiswaan dan 40 persen untuk penelitian dosen. Perlu diketahui sebelumnya dana ormawa 105 juta rupiah, itu belum masuknya Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Karnaval. Tetapi sekarang turun diangka 80 juta rupiah. Akhirnya rincian dana menjadi 4 juta rupiah pertahun bagi UKMF dan DPM. Lalu, himpunan mahasiswa (hima) 6 juta dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 13 juta.
Hal itu terjadi karena perbedaan proker dari dekanat dan organisasi mahasiswa (ormawa). “Di dekanat ada proker enterpreneur, leadership yang menghabiskan dana 80 juta untuk satu hari, sedangkan ormawa 11 juta untuk 1 tahun,” ujar Muhammad Suendratno. “Kasian banget ormawanya, UKMF 4 juta ngga bisa gerak” tambahnya.
Sebelumnya ketua DPM, Rohmat Munasikin telah melobi Wakil Dekan (WD) III FT UNY namun belum disampaikan ke ormawa. Bahwa wakil dekan masih baru, sehingga belum dapat meng-handle anggaran.“Sekarang di pegang Bu Ning,” ujar Muhammad Suendratno.
Harapan DPM adalah perlu adanya efektifitas proker dari dekanat sehingga dana untuk proker-proker yang dapat dinikmati beberapa orang saja dapat diberikan kepada ormawa sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lebih penting. Kemudian DPM juga mampu mengambil sikap serta mengadvokasi kepentingan ormawa dan mampu berperan sebagai perwakilan mahasiswa. [Fitri]
Berita terkait : Giri Wiyono Pastikan Dana Kemahasiswaan Turun , Perbedaan Sikap Menyikapi Dana