Perbedaan Sikap, Menyikapi Dana

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tahun ini berbanding terbalik dengan uang kemahasiswaan, yang saat ini menurun. Namun, tidak semua UKMF tau perihal pengurangan dana tersebut. Langkah yang diambil oleh ormawapun bermacam-macam. Isna Latief (ketua UKMF Matriks) misalnya, yang langsung menemui Giri Wiyono selaku WD III untuk meminta kejelasan, walaupun ternyata tidak membuahkan hasil. Berbeda dengan sikap UKMF Matriks, UKMF Karnaval justru tau soal pemangkasan dana PTN dari Kemenkeu RI, bukan dari birokrasi. “Ya kami legowo, itu sudah menjadi keputusan dari Petinggi Negara dan Universitas juga,” jelas Dicky Nurul Ilham ketua UKMF Karnaval.

Informasi penurunan dana kemahasiswaan yang terlambat sampai ditelinga Ormawa yang sudah lebih dulu melaksanakan rapat kerja menyebabkan sebagian dari mereka harus melakukan rapat kerja ulang.” Kita harus raker ulang, itu masih dalam rencana karena harus mengadakan rapat besar dulu dengan DPO dan yang lain selanjutnya kita tampung usulanya,” ujar Isna. Lain halnya dengan karnaval yang masih tetap legowo menerima apapun keputusan kampus. “Langkah kami ialah akan mencari sponsor dan donator dengan pihak luar kampus, seperti ke Singapore kemarin,”ujar Ilham.

Sebenarnya masalah penurunan dana dapat diatasi agar tetap sama seperti setiap tahunnya, atau bahkan bertambah. “Kagitan kemahasiswaan yang sekirannya tidak efektif dihapus dananya terus dialihkan ke ormawa, seperti kewirausahaan, leadership, dan softskill, lalu disisipkan untuk kegiatan ormawa yang positif,”ujar isna. Kontras dengan pendapat tersebut, Ilham menambahkan, “kami menganggap pengurangan dana bukan suatu masalah, melaikan pelecut bagi kami agar dana yang ada bisa dioptimalkan dan membuka kerjasama. Pak dekan dan pak WD menghimbau demikian,” tutupnya.

Berita terkait: Giri Wiyono Pastikan Dana Kemahasiswaan Turun , Turunnya Dana Ormawa: DPM Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *