Karena Pena

Judul Film                : Noble

Durasi                      : 1 jam 40 menit

Sutradara                : Stephen Bradley

Penulis Skenario      : Stephen Bradley

Pemain                     : Deirdre O’Kane, Sarah Greene, Brendan Coyle, Liam Cunningham

I need to find a way to help these kids, bui doi the dust of life. I need you to tell me what to do, I’ll tell you what and I’ll walk you lead

Maraknya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) seperti tindakan kekerasan maupun asusila terhadap anak dibawah umur tidak hanya terjadi di Indonesia. Contoh saja Negara Vietnam. Negara yang seharusnya menjadi motor penggerak untuk melindungi anak dibawah umur dan gelandangan, namun realitanya mereka hanya berpihak kepada golongan borjuis. Cita-cita negara memang ingin menyejahterakan rakyat, namun kesejahteraan hanya milik golongan kapitalis.

Perjalanan hidup Christina Noble tidak seperti jalan tol, terlalu banyak tantangan yang menghadang bak karang yang selalu dihantam ombak besar. Mulai dari harus hidup di hutan, meninggalnya sang mama, hingga mengalami kehamilan semasa remaja akibat pemerkosaan.

Datangnya cinta tak juga mengubah hidupnya, cintanya kepada suami telah ternodai karena perselingkuhan. Namun, hidup terus berjalan. Ia tak ingin berlarut dalam kekalutan emosi. Kesibukan mencari nafkah untuk ketiga anaknya menjadi motivasi tersendiri.

Pada suatu hari ketika menyaksikan tayangan televisi, melihat negeri Vietnam dipenuhi hujan bom, rumah hancur dan orang-orang banyak yang meninggal. Membuat Cristina tersentuh dan bertekad untuk pergi ke Vietnam.

Di Vietnam ia melihat keadaan bangsa yang sangat jomplang. Dimana banyak anak, remaja, maupun orang tua tinggal di tempat yang tidak layak, kebutuhan hidup tak dapat terpenuhi karena pekerjaan yang minim, gelandangan dimana-mana. Tak ada yang peduli.

Suatu hari ketika ia jalan-jalan di sudut-sudut kota, masih banyak Cristine menemukan gelandangan, wanita perokok, sampai pada wanita yang jual diri demi kelangsungan hidupnya. Perjalanan mengantarkannya masuk dalam panti, dimana banyak bayi yang harus mengalami penderitaan penyakit (leukimia dan lainnya).

Awalnya Cristina tinggal diapartemen yang lumayan mewah, namun ia memilih untuk tinggal dirumah bekas dan kumuh karena ingin memperjuangkan nasib anak-anak Vietnam. Berbekal mesin ketik kunonya, ia selalu bersemangat untuk memperjuangkan nasib anak-anak asuhnya, melalui tulisan-tulisan yang ia kirimkan kepada pemerintah.

Tulisan-tulisannya membuat pemerintah setempat melakukan tindakan penangkapan, tak hanya itu rumah yang ia tempati telah dihancurkan. Betapa pun usaha pemerintah memblokade semua tulisannya, ia tetap menulis. Hingga akhirnya ‘tembok pertahanan’ pemerintah pun runtuh. Nasib anak-anak asuhnya mulai diperhatikan, panti asuhan telah direnovasi dan diadakan relokasi untuk anak-anak jalanan.

Pengalaman hidup Christina Noble inilah yang membuat Stephen Bredley mengangkatnya dalam film berjudul Noble. Film yang penuh dengan pembelajaran bagi semua bangsa ini mengingatkan kita untuk menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemanusiaan. Perjalanan hidup Christina kecil sampai tua sangat cocok dijadikan bahan diskusi mahasiswa. Selain itu pemerintah juga wajib menonton film ini, sehingga dapat dijadikan cerminan bahwa gelandangan juga manusia jadi patut ‘dimanusiakan’ juga. Alur cerita dari film ini banyak terjadi flashback antara masa kecil, dewasa dan tua. Setting tempatnya sangatlah menarik, sampai penonton terbawa suasana dalam setiap adegan. Meskipun film ini sudah liris beberapa tahun yang lalu tetapi masih relevan untuk ditonton kapanpun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *