Jumat (9/9), BEM FT UNY mengadakan acara Obloran Jawara di depan LPTK FT UNY diikuti oleh 50 mahasiswa. Obloran jawaran merupakan diskusi tematik dengan narasumber untuk menggairahkan budaya diskusi dan kritik dikalangan mahasiswa. Bem FT UNY menggandeng LPMT Fenomena dalam diskusi ini dengan tema Peran Pers Mahasiswa. Pemateri disampaiakan oleh Taufik Nur Hidayat selaku Sekjen PPMI Yogyakarta.
Acara diskusi membahas mengenai peran persma, kedudukan dan tujuan persma, gerakan mahasiswa dan maraknya kasus pembredelan persma saat ini. Peran persma tentunya bukan hanya menerbitkan sebuah berita, tetapi mengadakan diskusi, gairah literasi dan sebagai kontrol kekuasaan kampus. Acara semakin memanas pada pembahasan kondisi mutu intelektual mahasiswa menurun karena sistem yang dibangun birokrasi telah menidurkan mahasiswa. Sehingga mahasiswa menjadi konsumen citra bukan lagi produksi intelektual, karena maraknya penggunaan label aktivis mahasiswa digunakan untuk fashion.
Materi diakhiri mengenai perbedaan pers komersi untuk bertarung didunia komersil, dan pers alternative (persma, pers buruh, pers agraria dll) untuk perjuangan sesuai dengan arah pergerakanya. “Membentuk lembaga pers adalah hak semua kelompok maupun organisasi, tugas jawab saya sebagai pegiat pers ialah mencandui kawan-kawan aktif mendirikan pers alternative” tutup Taufik.