Oleh Fairuz
Judul | Warkop DKI Reborn |
Sutradara | Anggi Umbara |
Produser | Hb Naveen, Frederica |
Bahasa | Indonesia |
Tanggal rilis | 08 September 2016 |
Pemain
|
|
Film yang bergenre komedi ini adalah remake dari film grup trio lawak legendaris tanah air “Warkop DKI”. Grup yang terdiri dari Dono, kasino dan Indro ini sudah menjadi tokoh masyarakat yang dikenal kocak dan dihormati dikalangan para pelawak-pelawak di Indonesia. Film ‘Warkop DKI Reborn’ kali ini akan menceritakan tentang kehidupan para ‘trio DKI’ Dono, Kasino dan Indro namun dengan wajah baru yang akan diperankan oleh Vino G. Bastian (Kasino), Abimana Aryasatya (Dono), dan Tora Sudiro (Indro), namun tentunya para pemain yang mendapat kehormatan untuk memainkan peran-peran para trio DKI tetap menjaga ciri khas tiap tokoh agar dinilai tidak “menyelewengkan” para “tetua”. Indro dari trio DKI pun akan ikut berperan didalam film. Tidak hanya menjadi aktor, Indro juga akan menjadi Eksekutif Produser. Meskipun banyak pro maupun kontra terhadap garapan ini, film ini mendapat rating cukup tinggi dari beberapa sumber terpercaya. Hal ini menandakan adanya reaksi positif dari masyarakat terhadap film ini.
Pada film ini Vino dan kawan-kawan akan memerankan aksi mereka sebagai petugas dalam suatu lembaga yang bernama CHIP (Cara Hebat Ikut Penanggulangan masalah Sosial). Sama dengan halnya dengan polisi, para petugas CHIP ini mempunyai tugas untuk menertibkan masyarakat tetapi dengan misi yang khusus. Dan semua ini akan dipimpin oleh sang “Jangkrik”( Agus Kuncoro ). Bukannya menertibkan, mereka malah memperburuk keadaan dengan tingkah-tingkah konyol mereka, setiap mereka melakukan kesalahan mereka bertiga selalu menjadi bulan-bulanan masyarakat, tidak terlepas dengan bos mereka (Jangkrik). Pusing memikirkan hal ini, sang “jangkrik” pun mengutus satu anggota lagi dengan harapan akan lebih “baik” kinerja dari para CHIP ini. Disinilah Hannah Al Rashid memulai aktingnya sebagai Sophie. Sophie yang diutus langsung dari Prancis bertugas membantu para trio DKI untuk melaksanakan tugasnya. Namun apalah daya, bahkan dengan bantuan Sophie, para trio ini pun tetap “mengacau”.
Bisa dibilang film ini seru dan menghibur. Namun terdapat beberapa bagian adegan yang susah ditebak dan sangat banyak terdapat kata-kata yang tidak senonoh dan kasar. Selain itu juga terdapat beberapa bagian adegan dimana dianggap terlalu vulgar. Sehingga anak-anak dibawah umur tidak disaran untuk menonton film ini.