PKKMB Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sudah berlangsung sejak tanggal 9 September 2020. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh panitia pelaksana jauh hari sebelum acara berlangsung dan mengenai kepenugasan dan materi yang akan diberikan nanti.
Kepenugasan yang diberikan kepada mahasiswa baru (maba) untuk acara PKKMB sendiri mempunyai tujuan untuk meningkatkan aspek literasi yang nantinya dapat berkontribusi lebih untuk kemajuan bangsa ini. Hal ini disampaikan oleh Ibrahim, Koordinator Fakultas (korfak).
“Kalau dari saya sendiri ingin tahun ini lebih menekankan ke arah literasi mahasiswa barunya. Jadi, lebih ke bagaimana sih nanti literasi ini diterapkannya untuk berkontribusi bangsa ini,” katanya.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT UNY, Fikri Maulana. Dia berharap maba dapat memahami dan tumbuh minat lebih untuk membaca.
“Untuk kedepannya mereka bisa paham dan mau membaca, dalam artian setelah mereka membaca akan menimbulkan rasa peduli terhadap sesama. Karena pemikiran seperti itu yang sekarang dibutuhkan,” jelasnya.
PKKMB Daring, WD 3: Masih Banyak Kekurangan dan Banyak Hal Yang Harus Dibenahi
Wakil Dekan bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Darmono, mengatakan jika materi yang disampaikan kepada mahasiswa baru berbeda tiap tahunnya.
“Kalau untuk materi di tingkat fakultas itu temanya gonta-ganti tidak sama dengan tahun sebelumnnya. Tidak murni mengacu pada panduan yang diberikan Kemendikbud,” ungkap Darmono.
Kepenugasan yang diberikan panitia dianggap oleh sebagian maba sedikit membebani mereka. Seperti Latifa, maba dari jurusan Teknik Busana merasa waktu yang diberikan panitia untuk menyelesaikan penugasan terlalu singkat. Mereka berharap agar dapat diberi waktu lebih lama agar dapat menyelesaikan dan hasilnya maksimal.
“Panitia terlalu mendadak mengirimkan tugas kak, umpama dikirim siang ini, malamnya sudah harus dikumpulkan, rasanya ya Allah,” ujar Latifa.
Menanggapi hal tersebut, Ibrahim menjelaskan bahwa segala penugasan yang diberikan pada maba sudah dibahas oleh panitia dalam rapat. Selain itu, waktu dan bentuk tugas yang diminta juga dirasa tidak memberatkan.
“Kalau menurut saya penugasan itu tidak terlalu mendadak sih hitungannya. Penugasan kita sampaikan di kepemanduan dan sudah kita pertimbangkan ketika dirapat juga sudah disetujui,” jelasnya.
Karena kegiatan ini masih sangat baru bagi para panitia, masih banyak permasalahan yang dievaluasi. Mulai dari jaringan yang sulit dan keterbatasan media. Ketercapaian tujuan dari PKKMB sendiri untuk maba juga masih kurang. Kesiapan konsep juga perlu dievaluasi agar kegiatan ini sesuai dengan tujuan awalnya.
Evaluasi penugasan juga dipaparkan oleh Ibrahim seperti pengecekkan tugas video yang sudah dikumpulkan melalui Besmart. Apabila dirasa kurang maka disampaikan kepada maba untuk diperbaiki.
“Kita juga tetap dicek ya kemudian ada evaluasi dan sebagainya. Bisa juga kita misal dicek terus ada yang kurang dikumpulin lalu besoknya disampaikan. Karena sistem kita pertama kali pakek besmart nanti kita juga harus menyesuaikan juga sih,” ungkap korfak
Penulis : Fani Mestika
Editor : Akbar Farhatani