Hari Raya Wisudaria

Sumber Gambar: Dokumentasi Mahasiswa Teknik Mesin.

Halaman depan rektorat menjadi tempat yang mungkin tak terlupakan dalam kehidupan saya sebagai mahasiswa baru. Siang itu, seluruh mahasiswa Teknik Mesin berkumpul merayakan wisuda teman, kakak tingkat, dan saudara satu M-Solver.

Hari yang mungkin dinanti-nanti nan diimpikan oleh semua mahasiswa. Mereka yang kurang lebih empat tahun lalu dari siswa berganti menjadi mahasiswa, kini sudah resmi sarjana. Titel S.Pd., S.T., maupun S.Tr. kini terpampang di belakang nama mereka. Pakaian serba hitam dengan toga di kepala khas wisuda mereka kenakan di hari bahagia itu.

Kami memberikan selamat kepada wisudawan-wisudawati atas pencapaian mereka yang telah menyelesaikan skripsi ataupun tugas akhir dengan melakukan arak-arakan dari GOR UNY menuju Gedung Rektorat diiringi nyanyian-nyanyian penyemangat. Laki laki dan perempuan dari berbagai angkatan, bersatu dalam rasa sukacita yang sama.

Itu merupakan acara rutinan setiap ada wisuda, kami biasa menyebutnya dengan nama “Wisudaria”.

Pagi itu, sekitar pukul 10, saya berangkat menuju LPTK FT UNY. Dari jalan terdengar riuh gemuruh bass drum, pertanda arak-arakan akan dimulai. Sesampainya di tempat ternyata sudah banyak orang berkumpul, saya pun langsung menemui dan menyapa teman-teman satu mesin. Kami berlatih chant di depan LPTK FT UNY sembari menunggu para wisudawan selesai dalam acara. Bukti berkobarnya semangat kami menyambut mereka.


Sumber Gambar: Dokumentasi Mahasiswa Teknik Mesin

Salah satu yang menjadi ciri khas di setiap Wisudaria yaitu adanya maskot. Dua orang yang menjadi maskot mengenakan topeng dan dicorat-coret badannya. No Mesin No Party, slogan ikonik kami tentu tak lupa dilukiskan ke badan si maskot.

Setengah jam kemudian, kami mulai berjalan menuju ke GOR. Nyanyian nyaring kami diiringi musik bass dan tenor tak lupa bendera yang dikibarkan. Wisudaria kali ini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Biasanya, tiap departemen akan berjalan sendiri-sendiri menuju GOR, namun kali ini satu Fakultas Teknik berjalan beriringan, berderet menjadi satu melewati gedung demi gedung dan menyapa fakultas lain.

Bangga mengawalmu, hey pahlawan!

Bangga bisa bersamamu kawan!

Berjuang meraih kejayaan!

Demi sebuah kehormatan!

Ayo majulah Mesin UNY!

Ayo berjuang Mesin UNY!

Bermainlah dengan rasa bangga!

Demi lambang M Sol di dada!

Kekompakan kami dalam menyanyikan chant dengan suara lantang mengundang perhatian orang-orang yang kami lewati. Tak sedikit yang memotret, merekam, bahkan ikut bernyanyi bersama kami.

Tibalah kami di GOR, menyambut  para wisudawan-wisudawati yang telah selesai mengikuti acara seremonial. Pelukan dan jabat tangan serta merta kami berikan pada mereka yang baru keluar dari GOR. Setelahnya, para wisudawan-wisudawati kami persilahkan menaiki kendaraan yang sudah kami sediakan. 

Periode kali ini ada sekitar 20 wisudawan dari berbagai angkatan dan prodi. Mereka kami antar ke samping GOR. Bendera kebanggaan dari tiap departemen dan berbagai ucapan selamat telah terpampang di dinding GOR.

Di situlah puncak arak-arakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik. Seorang berdiri di atas mobil untuk memimpin chant, dengan satu komando kami semua bersama-sama mengikuti untuk menyanyikannya nyaring pada hari perayaan yang indah dan semarak ini.

Usai penyambutan di samping GOR, seperti biasa kami pergi menuju ke depan Gedung Rektorat. Dengan pakaian serba hitam kami mengerubungi Gedung Rektorat diiringi nyanyian ciri khas kami. Teriknya matahari di siang itu tak sedikitpun melemahkan semangat kami. Ada momen kami duduk mendengar sambutan dan ucapan terima kasih dari para wisudawan-wisudawati. Doa bersama juga kami panjatkan agar terwujud segala cita-cita yang ingin dicapai.

Selanjutnya, sudah menjadi kebiasaan ketika acara Wisudaria, para wisudawan-wisudawati diminta untuk push-up. Disusul dengan sesi foto bersama, lalu sebagai penutup tak lupa kami menyanyikan chant kebanggaan Teknik Mesin.

Solidarity forever1

Solidarity forever!

Solidarity forever!

For union machine strong!

Kami memberikan kenangan terakhir sebelum para wisudawan-wisudawati meninggalkan Kampus tercinta. Sekitar pukul 13.00 WIB acara wisudaria selesai, kami bersama-sama kembali ke depan LPTK FT UNY. Sebagian langsung pulang, sebagian tinggal di sana untuk istirahat ataupun berbincang.

Bagi saya, wisudaria selain arak-arakan juga menjadi momen bertemunya mahasiswa mesin dari berbagai angkatan. Di sana kami dapat mengenal dan merekatkan rasa kekeluargaan satu sama lain dengan percakapan yang cukup gayeng.

Hal tak terlupakan di sana, setidaknya bagi saya yaitu ketika kami berkumpul di samping GOR bersama rekan-rekan satu fakultas. Karena memang ini kali pertama satu fakultas berkumpul melakukan arak-arakan.

Kebahagiaan yang terpancar dari wajah para wisudawan hari itu ternyata juga ikut memantik energi positif bagi diri saya. Ikut merayakan acara Wisudaria ini, membuat saya termotivasi untuk cepat-cepat wisuda dan berharap diarak seseru itu. Meski baru menginjak semester dua, doakan saya cepat lulus ya!

Penulis: Dika Juli Saputra

Penyunting: Elshinta Adelia R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *